HYPER MUSICAL #2 : PENGHILANG DAHAGA KONSER MUSE DI JAKARTA
Selasa, 7 Desember 2010, sekitar pukul 15.00, di JK7 The Rock Cafe Jakarta, Hotel Grand Flora, Jl. Kemang Raya No.7 Jakarta Selatan, sudah terlihat puluhan orang duduk-duduk di sekitar pintu masuk menunggu JK7 The Rock Cafe dibuka. Mereka adalah penggemar MUSE dari Jakarta dan kota-kota besar lainnya di Pulau Jawa yang sudah tidak sabar menonton HYPER MUSICAL #2, yang merupakan event tribute to MUSE ketiga yang dihelat MUSE-INDO, sebuah komunitas informal pecinta MUSE di Indonesia, sejak 2007 lalu. Tribute to MUSE kali ini berbeda dari dua event sebelumnya dimana selain menampilkan band-band hasil audisi, band featuring, serta guest star, event ini juga mengundang para penonton untuk
turut berpartisipasi membantu saudara-saudara kita yang tertimpa musibah melalui kotak donasi untuk kemanusiaan. Meskipun gangguan teknis sempat menghambat acara sehingga harus mundur selama 1 jam, hal itu tidak mengurangi hasrat pengunjung untuk menonton “mini concert” MUSE melalui penampilan dari Puppet Strings, D’Ancient, The Universe, Rooftop, Melancholiz, musiKecil, dan Project Cyrios yang membawakan lagu-lagu MUSE yang berbeda-beda.
Band panitia sebagai opening, tampil pertama sekitar pukul 16.00. Mereka membuka rangkaian acara HYPER MUSICAL #2 – A Gathering and Tribute to MUSE dengan membawakan tembang pembuka album ketiga MUSE (Absolution) berjudul “Apocalypse Please”. Kolaborasinya dengan vokalis Black Star, Emir, mendapat antusias yang cukup meriah dari penonton yang hadir.
tributemuse2_s1
Puppet Strings tampil sebagai pengisi acara pertama. Balutan-balutan lagu lawas MUSE yang dibawakan band asal BSD, Tangerang, ini membawa penonton kembali ke era sebelum 2006. “Easily” yang merupakan lagu unreleased MUSE dibawakan sebagai pembuka. Disambung dengan “Muscle Museum” dari album pertama, “Hyper Music” dari album kedua, dan ditutup dengan “Falling Away With You” sebagai penutup dari album ketiga. Benar-benar mengobati kerinduan.
Menjelang break Maghrib, D’Ancient, sekumpulan mahasiswa dari Bintaro, membius pengunjung dengan alunan-alunan jemari Dottie sang keyboardis. Satu-satunya wanita yang tampil di panggung malam itu. Dengan mahirnya jari-jari Dottie memainkan “Butterflies and Hurricanes”, “Sunburn”, “Assassin”, serta “Knights of Cydonia” bersama D’Ancient yang tampil segar dengan banyolan-banyolan selama tampil.
The Universe, band featuring dari Bandung tampil selepas Maghrib. “Glorious” digeber sebagai pembuka. “Believe we could be glorious!” koor dari penonton yang mulai tak segan maju ke depan. Gilang, sang bassist merangkap vokalis, membuka komunikasi dengan penonton yang ada di depan panggung. Selanjutnya tanpa henti The Universe membawakan tembang “City of Delusion” dan “Map of The Problematique” dari album keempat (Black Holes and Revelations), serta hit single MUSE dari album Absolution “Hysteria”. Suasana memanas.
Rooftop tampil berikutnya. Memanfaatkan suasana penonton yang memanas di depan panggung, Angga dkk membakar keringat dengan “Thoughts of a Dying Atheist” dan “Time is Running Out” sebagai lagu kedua. Bermaksud menurunkan tempo, “Unintended” dibawakan dengan manis di lagu ketiga, dan ditutup dengan “Plug In Baby”.
Melancholiz, salah satu dari lima besar festival indie regional Bandung yang diadakan suatu produk rokok juga tampil luar biasa. Dengan format drummer merangkap vokalis, Tia, berhasil menghipnotis penonton dengan lengkingan vokal ala Matthew Bellamy. Dibuka oleh “Microcuts”, dilanjutkan dengan “Showbiz”, dan “MK Ultra” dari album The Resistance, Widdi (Bass, backing vocal), Tia (drum, lead vocal) dan Amri (Guitar) menutup aksi mereka dengan “Do We Need This?”, lagu unreleased MUSE yang secara khusus direquest dan dibawakan pertama kalinya di Hyper Musical #2.
tributemuse2_s2
Yang ditunggu-tunggu pun akhirnya datang. Dengan outfit ala MUSE, dengan Mirror Manson Custom Made dan Fender Jazz Bass, dengan nama yang sudah terdengar dimana-mana oleh pecinta MUSE, musiKecil hadir sebagai guest star. Penonton yang sedari tadi sudah ramai di depan panggung semakin mendekat dan merapat sebelum musiKecil naik. Dadam (Gitar, vokal, keyboard), Dery (Bass, backing vokal), dan Archie (Drum, synth), membuka penampilan mereka dengan lagu unreleased, “Dead Star”. Single-single menghentak lainnya seperti “New Born”, “Citizen Erased”, “Resistance”, “Fury”, dan diakhiri dengan “Stockholm Syndrome”. “I Wish I Could!” Teriak semua penonton di reff terakhir.
Project Cyrios tampil sebagai guest star kedua, sekaligus pengisi acara terakhir di tribute kali ini. Band asal Bekasi beranggotakan Hessa (Gitar, Vokal, Keyboard), Rinno (Bass), Edwin (Drum), dan Andhika (Synth, backing Vocal), membawakan lagu-lagu MUSE dengan mayoritas piano didalamnya. Dibuka dengan “Piano Thing” dari Hessa, dilanjut “Space Dementia”, “Soaked”, “United States of Eurasia”, “Neutron Star Collision”, dan “Unnatural Selection” di lagu terakhir.
Rangkaian acara Hyper Musical #2 – A Gathering and Tribute to MUSE ini ditutup dengan kolaborasi symphony apik dari Archie musiKecil, Edwin dan Hessa Project Cyrios, serta Tia Melancholiz, membawakan Exogenesis Part 1, 2, dan 3 yang diambil dari album The Resistance yang rilis 14 September 2009 lalu.
“Let's start over again... Why can't we start it over again? Just let us start it over again... And we’ll be good... This time we’ll get it... We'll get it right... It's our last chance to forgive ourselves...”
Penonton yang hadir bersemangat bernyanyi bersama kolaborasi Exogenesis Symphony malam itu. Akhirnya acara berakhir sekitar jam 10 malam. Dengan sambutan hangat nan luar biasa dari penonton yang datang, MUSE-INDO berjanji akan terus menghadirkan acara Tribute to MUSE yang tidak hanya berpusat di satu kota, tetapi estafet ke kota-kota besar di Pulau Jawa.
tributemuse2_s3
Teks : Muse Indonesia
Foto : Muse Indonesia
sumber : http://berisikradio.com/webzine/editorialize/789-gigs-report-hyper-musical-2.html#tb